Untuk memenuhi
kebutuhan daging sapi, Indonesia masih mengimpor sekitar sepertiga dari total
kebutuhan. Agar mandiri, berbagai teknik reproduksi dikembangkan untuk
meningkatkan populasi sapi.
Kelahiran sapi
kembar alami jarang terjadi, karena sebagian besar sapi lahir hanya beranak
satu, berbeda dengan jenis hewan ruminansia lainnya seperti kambing yang bisa
beranak lebih dari satu. Banyak sekali peternak yang sering meminta agar
inseminator dapat memberikan anak sapi kembar, padahal itu bukanlah hasil dari
kemampuan sang inseminator, smapai saat ini yang bisa ditentukan dengan
inseminasi buatan baru sebatas jenis dihasilkan (Simmental, Limosin, FH,
Brangus, Angus, Ongol, Po, Brahman dan sebagainya) dan jenis kelamin yang akan
dilahirkan.
Peternak mana yang
tidak ingin sapi indukannya melahirkan pedet kembar, bahkan sampai kembar tiga.
Berikut ini tiga
cara supaya sapi lahir kembar.
Seleksi Genetik
Yaitu mengawinkan
sapi berketurunan kembar. Bibit Sapi yang lahir kembar memiliki potensi untuk
menghasilkan anakan sapi yang kembar juga, baik jenis sapi betina maupun
jantan. Kelahiran ini dimungkinkan kembar karena faktor genetis saja, maka cari
sapi yang lahir kembar untuk menghasilkan bibit sapi yang kembar pula.
Manipulasi
Reproduksi
Dengan pemberian
hormon pada sapi betina dewasa supaya menghasilkan lebih dari 1 sel telur, dan
dapat dibuahi dengan spermatozoa hasil pemisahan kromosom. Tahap berikutnya,
embrio hasil pembuahan akan membelah menjadi dua sel dipisahkan dengan
micromanipulator, lalu dikultur hingga mencapai stadium matang dan siap
dimasukkan di sisi kiri dan kanan rahim, sehingga akan menghasilkan anakan
kembar.
Perpaduan Kawin
Suntik atau Insemenasi Buatan dan Transfer Embrio.
Dengan secara
simultan dilakukan pembuahan dengan kawin suntik dan pembuahan di luar. Sel
telur yang sudah dibuahi dengan spermatozoa dalam embrio dari pembuahan luar
kemudian dimasukkan ke bagian rahim sapi.
Sangat beruntung
jika ditemukan kelahiran pedet kembar namun ada juga kerugiannya.
Keuntungan sapi lahir kembar:
- Pada satu kali proses reproduksi dihasilkan dua anakan sapi , ini tentu saja sangat menguntungkan dari segi kuantitas.
- Jika ditemukan kelahiran berjenis kelamin betina + betina, biasanya anakan sapi ini harganya akan lebih mahal, sebab sifat melahirkan anak kembar akan umumnya menurun.
Kekurangan sapi lahir kembar:
- Umumnya anak sapi kembar akan kekurangan air susu induk (khusus pada sapi potong) sehingga perkembangannya agak terhambat.
- Jika kelahiran Jantan + Betina, maka anakan sapi betina kemungkina besar akan mandul (tidak bisa menghasilkan keturunan). Hal ini sering disebut dengan krematin.
Jadi, pemanfaatan
teknologi kelahiran sapi kembar sebagai upaya terobosan untuk meningkatkan
produksi sapi dan daging nasional bukanlah hal yang mustahil. Bayangkan andai
kata semua ternak betina produktif yang memiliki potensi melahirkan anak kembar
dibudidayakan maka ini akan menjadi salah satu alternatif untuk mempercepat
perkembangan populasi sapi di Indonesia.
No comments:
Post a Comment