Ternak sapi potong
sudah merupakan komoditi yang sudah sangat adoptik oleh masyarakat dan sangat
bermanfaat, Yang mempunyai nilai bukan hanya daging, susu, tulang, tanduk,
bahkan tinjanya, pun mempunyai nilal ekonomis, bisa menambah pendapatan.
Makanannya pun murah
dan cukup tersedia asal mempunyai lahan, hanya terdiri dari hijauan seperti
rumput rumputan, semak dan sebagian daun pepohonan. Disamping itu bisa
sekaligus bisa memanfaatkan limbah hasil pertanian seperti : dedak, ampas
tapioka Yang kering, jerami dan lain sebagainya.
Untuk penggemukkan
sapi, hasilnya cukup memberikan nilai ekonomis sebagai contoh sapi Peranakan
Ongole (PO) lokal bisa mencapai kenaikan berat badan 0,7 s/d 1,14 kg per hari
atau rata rata 0,81 kg per hari (hasil. penelitian stasion penelitian ternak
Grati Jatim).
Untuk sapi Peranakan
Frisien Holstein (PFH) kenaikan berat badan perhari 1,04 kg (hasil uji coba di
BPT HMT tahun 1994).
Sedangkan hasil
persilangan sapi potong luar Negeri atau hasil anak kawin suntik rata rata 1, 1
s/ d 1,6 kg per hari.
Pupuk kandang
sebagai limbah kotoran sapi punya nilai ekonomis. Selain dijual juga bisa
dimanfaatkan untuk meningkatkan kesuburan tanah, terutama dalam rehabilitas
lahan kritis, atau tanaman lainnya seperti palawija maupun kebun rumput
sendiri.
Masalah yang selalu
menjadi kendala dalam pengembangan budi daya ternak sapi sampai saat ini adalah
terbatasnya modal. Sedangkan teknik dan sarana sudah bisa diatasi oleh Instansi
terkait yang organisasinya dibina melalui koperasi.
JENIS JENIS SAPI POTONG
Sapi asli Indonesia
umumnya untuk sapi kerja dan potong, sapi yang banyak terdapat di Indonesia
beberapa jenis antara lain
1. Sapi Bali ;
Sebagian besar
terdapat di Bali. Lombok (NTB), NTT, Sulawesi Selatan dan sebagian Jawa Timur.
Saat ini sudah tersebar di daerah daerah Transmigrasi melalui Proyek IFAD
seperti . Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung
di Sumatera. Propinsi propinsi seluruh Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan bahkan
Irian Jaya dan Timur Timur.
Keistimewaan antara
lain, kesuburan tinggi, dan tahan di daerah kering dimana rumputnya tidak
begitu baik sayangnya badan kecil dan pertumbuhannya juga lambat.
2. Sapi Madura ;
Terutama di Pulau
Madura dan sebagian Jawa Timur saat ini juga telah disebarkan di beberapa
daerah Transmigrasi, warna merah Peformans dan besar tubuh hampir sama. dengan
sapi sapi lokal seperti sapi Aceh atau Pesisir. Kesuburan juga tinggi dan bisa.
beradaptasi dengan baik di daerah¬-daerah kurang subur. Hanya saja badan
/postur tubuh kecil.
3. Sapi Peranakan
Ongole / PO. ;
Tersebar di Pulau
Jawa dan Sum Barat serta Sum Utara. Berasal dari persilangan Zebu (Ongole)
dengan sapi sapi lokal. Yang asli Ongole ada di Sumba yang dikenal Sumba
Ongole.
Badan besar tetapi
kesuburan agak rendah, angka kelahiran sekitar 15-17 bln/ekor. Lambat dewasa
berat badan mencapai 300 s/d 450 kg per ekor yang betina dan 500 s/d 700 per
ekor pada yang jantan.
Selain ketiga jenis
sapi tersebut saat ini yaitu mulai tahun tujuh puluhan sudah dimasukkan sapi
potong unggul asal Eropa /Sub. Tropis seperti : Charolcais, Simmental,
Limousin, Hereford, Angus, Brahman dan persilangannya. Sapi ini di Introdosir
melalui kawin suntik, sapi sapi ini sangat ekonomis apabila dipelihara secara
intensif. Badan besar dimana yang jantan bisa mencapai 1 ton lebih sedangkan
yang betina beratnya 550 s/d 750 kg/ekor. Cepat dewasa pertumbuhannya per hari
seperti dapat di lihat tabel berikut ;
Pertambahan
Berat/Hari dari berbagai Jenis Sapi : 0
No Jenis Sapi
Rata-rata Pertambahan
Berat B n/hari
Pertambahan Berat
Maximum hari
1 Charolais 1,30
Kg/hari 1165 Kg/hari
2. Simmental 1,30
Kg/hari 1,60 Kg/hari
3. Limounsin 1,20
Kg/hari 1,55 Kg/hari
4. Hereford 1,04
Kg/hari 1,50 Kg/hari
5 Angus 0,95 Kg/hari
1,27 Kg/hari
6. Brahman 0,91
Kg/hari 1,35 Kg/hari
7. P. Ongole 0,81
Kg/hari 1,15 Kg/hari
Sumber data: Team
Tekhnis PUPT DITJEN Peternakan
Penggemukan
Sapi
Dari uraian diatas
nampak bahwa penggemukan sapi merupakan usaha yang cukup ekonomis,
selain bisa memanfaatkan tanah kosong atau kurang subur sekaligus dapat
menyerap tenaga kerja keluarga yang menganggur / meningkatkan produktifitas.
Sapi yang sudah
digemukkan biasanya laku dijual per kg kira kira ½ dari harga 1 kg daging.
Berat satu ekor sapi biasanya disebut berat hidup/berat badan. yang lazim
disebut berat badan. Harga. per kg berat badan sapi yang siap potong dengan
kwalitas selesai di kerem. (Gemuk) biasanya 1 ½ harga daging per kg bahkan bisa
lebih.
Kalau. seekor sapi
diperlukkan 0 ,81 kg/hari dan lama pengemukan 6 bulan maka hasilnya dapat
dikalkulasikan sebagai berikut:
6 x 30 x 0,8 x Rp.
10.000,- = ± Rp. 729.00,- -per ekor
Hal ini hanya untuk
PO yang baik Sedangkan untuk sapi persilangan atas hasilnya Al kenaikan berat
badan perhari sekitar 1 kg, sehingga hasiInya menjadi:
6 x 30 x 1 x Rp.
10.000, = ± Rp. 900.000, per ekor
Kalkulasi ini dapat
sebagai patokan apabila disertai pemberian makan yang cukup dan umur yang
sesuai.
Umur Awal
Penggemukan:
Lamanya penggemukan
ditentukan umur bakalan yang digemukkan misalnya
Umur ± 1 Tahun lama
penggemukan yang ekonomis selama. minimal 1 tahun, Umur bakalan 1 'A 2 tahun
lama pengemukan 6 10 bulan. Umur lebih dali 2 ½ tahun lama penggemukan 4 6
bulan.
Harga Bakalan Saat
Ini sebagai berikut :
Sapi PO : Umur ± 1
tahun ± Rp. 2.000.000,
Umur ± 1 ½ 2 tahun ±
Rp. 3.000.000,
Umur ± 2 ½ tahun
keatas ± Rp. 3.500.000, 4.000.000,
Kondisi sapi bakalan
harus sehat tetapi tidak gemuk.
Pemberian Makanan
Agar pertumbuhan
yang dicapai maksimal selama. diberi rumput yang cukup dan kwalitas baik harus
diberi makanan penguat (Konsentrat). Sebagai patokan untuk hijauan diperlukan.
rumput sebagai berikut untuk :
Kebutuhan standar
makanan hijauan minimal 10 % dari berat badan ternak sapi. Kalau Berat Ternak
300 Kg maka kebutuhan hijauan minimal 30 Kg per hari.
Untuk Makanan
penguat konsentrasi diberikan sbb :
Standar kebutuhan
Makanan penguat/konsentrat adalah 1% dari Berat Badan ternak sapi.
Konsentrat bisa
terdiri dari
- Dedak halus
- Ubi kayu
- Tepung
ubi/ampasnya
- Bungkil
- Jagung giling
Dan dicampur garam
29 % dari berat konsentrat. Uutuk mencapai kenaikan berat badan yang tinggi
konsentrat, yang diberikan harus dengan kadar protein 15 16%.
Pemberian rumput
setelah pemberian konsentrat pagi, agar konsentrat bisa dihabiskan. Selanjutnya
pemberian rumput minimal 4 kali per hari yaitu
Pagi sehabis
pemberian konsentrat dan jam 11.00 pagi.
Jam 12.30 13.00
diberi air minum, setelah itu jam 14.00 diberi lagi rumput dan yang terakhir
jam 17.00 akan lebih baik kalau malam juga diberi hijauan (rumput) masing
masing 11/4 x jumlah rumput per hari ¼ bagian rumput yang disediakan. Akan
lebih baik kalau pemberian rumput sampai 5 atau 6 per hari.
PERHITUNGAN ANALISA USAHA
Untuk 5 ekor sapi,
rumput ditanam sendiri :
Untuk 5 ekor
dibutuhkan 5 x 50 kg 250 kg rumput per hari, setahun = 365 x 5 x 150 kg =
91.250 kg atau ± 91 ton.
Produksi rumput raja
1 ha/ tahun sdd :
1.70 ton/ha/thn
hasil penelitian Balai Penelitian Ternak Bogor. Dengan pemupukan urea 900 kg +
kcI 150 kg + Tsp 150 kg + pupuk kandang 30 ton/thn/ha.
840 ton/ha/thn hasil
uji coba BPT HMT Padang Mengatas dengan pupuk kandang 30 ton/ thn.
Hasil masyarakat
sekitar Padang Mengatas saat ini ± 600 ton/thn/ha hanya pupuk kandang dan Urea
seadanya.
Untuk 5 ekor sapi
berat badan 400 500 kg dibutuhkan 91 ton/thn.
Equivalen dengan 91
x 1 ha = 0, 15 ha lahan.
600
Untuk 5 ekor hanya
dibutuhkan lahan 0,2 ha - ¼ Ha.
Konsentrat :
Paling tinggi 3
kg/hr/ekor yang terdiri dari dedak 2 ½ kg + Bungkil ½ kg dengan nilai saat ini
:
(2 ½ x Rp. 120) + ½
x Rp. 350) = Rp. 475, per ekor, per kg = Rp. 475, : 3 = Rp. 158, paling tinggi
Rp. 160 dan akan disediakan KUD bekerjasama dengan kelompok.
Tenaga Kerja :
Tenaga kerja adalah
tenaga kerja keluarga yang dimanfaatkan secara bersama-sama
ANALISA HASIL USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG PER 1 EKOR SAPI
1. Seleksi/evaluasi
lapangan Rp. 10.000,-
2. Biaya
Transportasi dan Akomodasi Rp. 45.000,-
3. Pembuatan Kebun
Rumput + Bibit Rumput Rp. 205.000,-
4. Pembangunan
Kandang Rp. 400.000,-
5. Pembelian Sapi (1
x 300 x Rp. 25.000, ) Rp. 7.500.000,-
6. Pengadaan
Konsentrat x (1 x 180 x 3 Kg x Rp. 800) Rp. 432.000,-
7. Dana Kesehatan
Ternak Rp. 50.000,-
8. Dana Pembinaan
Rp. 58.000,-
Jumlah Kredit
(Modal) yang diperlukan Rp. 8.700.000,-
KEBUTUHAN DANA UNTUK MODAL KERJA
(6 BULAN)
1 Sapi Bakalan per 1 Ekor Sapi
Rp 7.500.000,-
2 Makanan Konsentrat
per 1 Ekor Sapi Rp 30.000,-
3 Makanan Konsentrat
per 1 Ekor Sapi / Kg Rp 432.000,-
4 Kesehatan ternak
per 1 Ekor Sapi Rp 50.000,-
5 Dana pembinaan
per Unit Rp 58.000,-
6 Tenaga kerja per Orang
Rp 900.000,-
Jumlah Kebutuhan Dana Untuk Modal Kerja Rp 8.970.000,-
KEBUTUHAN UNTUK DANA INVESTASI
1 Kandang Unit
400.000,-
2 Pembuatan kebun
rumput Ha Rp 205.000,-
3 Peralatan kandang
Unit Rp 100.000,-
4 Sumber air Unit
Rp 50.000,-
5 Seleksi/ Evaluasi
Lapangan per 1 Ekor Sapi Rp 10.000,-
Jumlah Kebutuhan Dana Investasi Rp 765.000,-